(Sumber : Goodreads)
Selama
ini saya belum pernah membeli buku tentang diet, kalau buku kesehatan secara
umum sih sering, dan itupun jarang yang saya baca sampai habis. Entah kenapa,
mungkin karena saya yang dari dulu mudah bosan kalau membaca hal yang berkaitan
dengan kesehatan. Saya juga mencari informasi diet setengah-setengah dan
melalui internet saja. Alhasil, diet yang saya tahu adalah diet yang (ternyata)
sesat! Saya juga baru menyadarinya belum lama ini sebelum menemukan buku yang
ditulis oleh Alvin Hartanto.
Sejak saya mengikuti channel youtube
Yulia Baltschun, saya mulai tersadar tentang pentingnya mengubah pola hidup
menjadi lebih sehat. Diet juga ternyata bukan hanya sebuah proses yang
dilakukan seminggu atau dua minggu, diet yang seperti itu adalah diet yang
sesat! Mengapa? Karena diet yang baik adalah diet yang bisa diterapkan
selamanya dan menjadi pola hidup sehat. Saya juga menjadi banyak tahu tentang
mitos-mitos seputar kesehatan (khususnya diet) dan info-info sesat yang sering
disebarkan karena keperluan marketing saja. Nah, dari Yulia Baltschun juga saya
mengetahui ada buku ‘Bukan Buku Diet’ yang belum lama terbit. Karena
direkomendasikan oleh figur yang saya percaya (haha), saya akhirnya membeli
buku tersebut dengan harga Rp. 88.000,00 di Toko Buku Gramedia.
Dari segi fisik buku, ini bukan tipe
buku saya banget! Covernya tebal hard cover dengan sampul kuning. Sebenarnya
bukan masalah sampulnya, tapi buku ini cenderung tebal karena tulisannya besar
dan terdapat banyak gambar. Saya lebih suka buku yang padat, jika tebal karena
memang penuh dengan tulisan, bukan karena faktor hardcover atau lainnya. Saya
jadi merasa membeli buku untuk desainnya yang bagus dan bukan untuk isinya.
Maklum saya bukan makhluk visual, jadi masalah cover yang tidak menarikpun
sebenarnya bukan masalah bagi saya. Hal ini bisa berbeda untuk orang lain.
Yang saya suka adalah judul buku ini
memang menggambarkan isinya. Buku ini memang bukan buku diet, tapi buku untuk
memberi kita pengetahuan tentang gaya hidup yang lebih sehat, bukan semacam
buku yang hanya memberikan tips-tips untuk menurunkan badan secara instan tanpa
kita tahu sumbernya dari mana. Penulis mencoba meluruskan pemahaman tentang
diet yang sebenarnya dan juga memaparkan mengenai diet-diet seram yang klaimnya
bisa membuat badan turun berkilo-kilo dalam waktu singkat, namun nyatanya hal
itu justru bisa merusak tubuh. Di awal buku, penulis juga memberikan motivasi
untuk memulai hidup sehat. Seperti prolog buku panduan pada umumnya.
Prinsip tentang kalori defisit untuk
fat loss di sini masih menjadi yang
utama. Jadi, olahraga saja tidak cukup untuk mencapai body goals, namun asupan nutrisi yang masuk ke tubuh justru sangat
penting. Mengurangi jumlah makanan dengan ekstrim atau menghindari makanan
terntu juga bukan merupakan hal yang baik, yang terpenting adalah kita bisa
menghitung kalori dengan tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap hari. Di
buku ini dijelaskan bagaimana kita menghitung kalori yang dibutuhkan tubuh,
hingga cara menghitung protein dengan mudah. Saya rasa, menghitung kalori bukan
perkara ribet lagi setelah kita membaca buku ini.
Bagaimana menyiapkan makanan atau
yang biasa disebut dengan meal
preparation juga dijelaskan di buku ini. Tidak hanya tentang cara menyiapkan
makanan yang sehat, penulis juga menjelaskan olahraga-olahraga yang bisa kita
lakukan secara berselang-seling dan tentu saja bisa dilakukan di rumah! Hal
yang mungkin jarang ada di buku diet lain adalah kesediaan penulis untuk
mengungkap mitos-mitos seputar kesehatan dan diet yang menyesatkan dan bahkan
justru bisa menambah berat badan, lho! Mitos tentang tidak boleh makan kuning
telur atau tentang kopi dan teh juga dibahas di sini. Alvin juga mengatakan
kalau jam makan tidak masalah, yang masalah adalah makanan apa yang dimakan.
Tapi, saya pernah mendengar penjelasan dari Yulia Baltschun tentang jam makan
yang sebaiknya memiliki jeda dari jam tidur supaya pencernaan kita juga bisa
bekerja lebih baik.
Sebagai orang yang sudah sering
mengikuti penjelasan Alvin di sosial media, saya langsung paham mengenai
prinsip di dalam buku ini. Bagi yang belum pernah membaca tulisan-tulisan
penulis sebelumnya juga pasti tidak akan kesulitan dalam memahami ‘Bukan Buku
Diet’. Sejauh ini, dengan menerapkan apa yang dijelaskan di buku ini, saya rasa
cukup sebagai pengetahuan dasar mengenai pola hidup sehat. Yang pasti kita juga
harus terus mencari info terbaru mengenai kesehatan, tapi info di buku ini juga
bukan tipe info yang mudah usang. Jadi, cocok untuk orang yang ingin mengubah
pola hidup menjadi lebih sehat.
Oya, beberapa kata di buku ‘Bukan
Buku Diet’ masih ada yang typo. FYI, saya membeli yang cetakan pertama. Saya
harap di cetakan terbaru sudah tidak ada typo lagi karena ada beberapa typo
yang cukup bermasalah dan bisa membuat bingung bagi pembaca. Yuk, mulai hidup
sehat! :D
No comments:
Post a Comment