Thursday, 28 June 2018

Resensi Buku ‘Bukan Buku Diet’ By Alvin Hartanto


        

(Sumber : Goodreads)


        Selama ini saya belum pernah membeli buku tentang diet, kalau buku kesehatan secara umum sih sering, dan itupun jarang yang saya baca sampai habis. Entah kenapa, mungkin karena saya yang dari dulu mudah bosan kalau membaca hal yang berkaitan dengan kesehatan. Saya juga mencari informasi diet setengah-setengah dan melalui internet saja. Alhasil, diet yang saya tahu adalah diet yang (ternyata) sesat! Saya juga baru menyadarinya belum lama ini sebelum menemukan buku yang ditulis oleh Alvin Hartanto.
           Sejak saya mengikuti channel youtube Yulia Baltschun, saya mulai tersadar tentang pentingnya mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Diet juga ternyata bukan hanya sebuah proses yang dilakukan seminggu atau dua minggu, diet yang seperti itu adalah diet yang sesat! Mengapa? Karena diet yang baik adalah diet yang bisa diterapkan selamanya dan menjadi pola hidup sehat. Saya juga menjadi banyak tahu tentang mitos-mitos seputar kesehatan (khususnya diet) dan info-info sesat yang sering disebarkan karena keperluan marketing saja. Nah, dari Yulia Baltschun juga saya mengetahui ada buku ‘Bukan Buku Diet’ yang belum lama terbit. Karena direkomendasikan oleh figur yang saya percaya (haha), saya akhirnya membeli buku tersebut dengan harga Rp. 88.000,00 di Toko Buku Gramedia.
         Dari segi fisik buku, ini bukan tipe buku saya banget! Covernya tebal hard cover dengan sampul kuning. Sebenarnya bukan masalah sampulnya, tapi buku ini cenderung tebal karena tulisannya besar dan terdapat banyak gambar. Saya lebih suka buku yang padat, jika tebal karena memang penuh dengan tulisan, bukan karena faktor hardcover atau lainnya. Saya jadi merasa membeli buku untuk desainnya yang bagus dan bukan untuk isinya. Maklum saya bukan makhluk visual, jadi masalah cover yang tidak menarikpun sebenarnya bukan masalah bagi saya. Hal ini bisa berbeda untuk orang lain.
         Yang saya suka adalah judul buku ini memang menggambarkan isinya. Buku ini memang bukan buku diet, tapi buku untuk memberi kita pengetahuan tentang gaya hidup yang lebih sehat, bukan semacam buku yang hanya memberikan tips-tips untuk menurunkan badan secara instan tanpa kita tahu sumbernya dari mana. Penulis mencoba meluruskan pemahaman tentang diet yang sebenarnya dan juga memaparkan mengenai diet-diet seram yang klaimnya bisa membuat badan turun berkilo-kilo dalam waktu singkat, namun nyatanya hal itu justru bisa merusak tubuh. Di awal buku, penulis juga memberikan motivasi untuk memulai hidup sehat. Seperti prolog buku panduan pada umumnya.
        Prinsip tentang kalori defisit untuk fat loss di sini masih menjadi yang utama. Jadi, olahraga saja tidak cukup untuk mencapai body goals, namun asupan nutrisi yang masuk ke tubuh justru sangat penting. Mengurangi jumlah makanan dengan ekstrim atau menghindari makanan terntu juga bukan merupakan hal yang baik, yang terpenting adalah kita bisa menghitung kalori dengan tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh setiap hari. Di buku ini dijelaskan bagaimana kita menghitung kalori yang dibutuhkan tubuh, hingga cara menghitung protein dengan mudah. Saya rasa, menghitung kalori bukan perkara ribet lagi setelah kita membaca buku ini.
     Bagaimana menyiapkan makanan atau yang biasa disebut dengan meal preparation juga dijelaskan di buku ini. Tidak hanya tentang cara menyiapkan makanan yang sehat, penulis juga menjelaskan olahraga-olahraga yang bisa kita lakukan secara berselang-seling dan tentu saja bisa dilakukan di rumah! Hal yang mungkin jarang ada di buku diet lain adalah kesediaan penulis untuk mengungkap mitos-mitos seputar kesehatan dan diet yang menyesatkan dan bahkan justru bisa menambah berat badan, lho! Mitos tentang tidak boleh makan kuning telur atau tentang kopi dan teh juga dibahas di sini. Alvin juga mengatakan kalau jam makan tidak masalah, yang masalah adalah makanan apa yang dimakan. Tapi, saya pernah mendengar penjelasan dari Yulia Baltschun tentang jam makan yang sebaiknya memiliki jeda dari jam tidur supaya pencernaan kita juga bisa bekerja lebih baik.
       Sebagai orang yang sudah sering mengikuti penjelasan Alvin di sosial media, saya langsung paham mengenai prinsip di dalam buku ini. Bagi yang belum pernah membaca tulisan-tulisan penulis sebelumnya juga pasti tidak akan kesulitan dalam memahami ‘Bukan Buku Diet’. Sejauh ini, dengan menerapkan apa yang dijelaskan di buku ini, saya rasa cukup sebagai pengetahuan dasar mengenai pola hidup sehat. Yang pasti kita juga harus terus mencari info terbaru mengenai kesehatan, tapi info di buku ini juga bukan tipe info yang mudah usang. Jadi, cocok untuk orang yang ingin mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
        Oya, beberapa kata di buku ‘Bukan Buku Diet’ masih ada yang typo. FYI, saya membeli yang cetakan pertama. Saya harap di cetakan terbaru sudah tidak ada typo lagi karena ada beberapa typo yang cukup bermasalah dan bisa membuat bingung bagi pembaca. Yuk, mulai hidup sehat! :D

No comments:

Post a Comment