Monday, 30 December 2013

Aku - Sjuman Djaya

Sejak nonton lagi film Ada Apa Dengan Cinta, jadi ingat ada buku bagus yang dikisahkan di film itu. Judul bukunya Aku karya Sjuman Djaya, yang sebenarnya karya ini diilhami oleh Chairil Anwar.
Jadi ceritanya si Rangga (pemeran utama cowok) sangat suka sama buku ini, ke mana-mana dia sambil  baca buku ini. Cinta (pemeran utama cewek) yang penasaran dengan Rangga menyembunyikan buku milik Rangga untuk dibacanya sendiri di rumah. Dia akhirnya tertarik dengan buku itu dan mencarinya di toko buku, tapi tidak menemukan karena buku itu sudah lama terbitnya.
Setelah agak lama disembunyikan, Cinta mengembalikan buku itu pada Rangga. Dari situ awal mula mereka dekat.
Setelah film itu booming, buku 'Aku' jadi sangat laris, banyak remaja yang tertarik untuk membaca buku 'Aku', sampai-sampai buku itu dicetak ulang hingga berkali-kali di tahun 2003.
Saya sendiri kesulitan mencari buku ini, di film itu (film itu tayang tahun 2002) saja diceritakan bahwa itu adalah buku langka yang susah dicari, apalagi sekarang di tahun 2013, hehehe...
Untungnya saya menemukan buku itu atas bantuan penjual buku online yang baik hati bersusah payah mencarikan. Meskipun bekas. Dan hebatnya lagi, saya boleh membayar dengan harga berapapun yang saya mau. Hehehe

Pengalaman Belanja Online

Berdasar pengalamanku berbelanja online, ternyata belanja online itu ada asik dan ada nyebelinnya juga. Asik ketika kita menemukan penjual yang ramah, gampang buat ditanya-tanyain, barang-barangnya berkualitas, fast respon pokoknya, hehehe. Kalau yang nggak asik ya barang jualannya sedikit, terus mau tanya-tanya dikit langsung dijudesin, responnya lama. Dari tipe - tipe penjual itu, aku pernah mengalaminya semua.
Biasanya aku belanja online itu buku terutama buku-buku yang langka dan nggak ada di toko buku, kalau selain buku jarang, paling cuma tas sekali dan baju beberapa kali.

Nah, kalau belanja buku online kita harus tahu dulu buku yang mau kita beli itu ori atau POD (Print On Demand), POD itu bukan ori karena akan dicetak oleh penerbit jika ada pesanan. Harga buku POD tentu lebih murah dari buku ori. Setelah itu kita harus tahu kondisi buku bekas atau segel, untuk buku langka biasanya meskipun bekas harganya tetap mahal. Justru kalau ada buku langka terbitan jadul yang masih segel perlu dicurigai itu ori atau bukan.
Kalau saya sebelum deal akan membeli buku itu biasanya akan saya pastikan dulu itu cetakan tahun berapa, berapa halaman, dan apakah harganya bisa dinego atau tidak (hehehe, maklum pelajar).
Sebelum benar-benar membayar saya juga akan melihat track record dari penjual itu, biasanya ada testimoni-testimoni yang ditulis oleh pelanggan di dinding wallnya (karena saya belanja online lewat facebok). Misal pembayaran bisa COD (cash on delivery), mending COD saja karena lebih terpercaya, tapi kalau tempat penjualnya jauh dan harus transfer, pastikan dulu penjualnya terpercaya, dan akun penjual tersebut adalah akun real.
Pernah saya mengalami, di facebook saya berteman dengan beberapa penjual buku online, mereka membuat forum yang bertujuan membully salah seorang pedagang buku online juga yang tidak jujur. Lalu beberapa penjual online tersebut menyebarkan berita tentang siapa 'pedagang yang tidak jujur'. Kaget banget, karena 'pedagang tidak jujur' itu ternyata adalah pedagang yang saya beli bukunya, saya sudah transfer dan bukunya memang belum dikirim. Saya jadi was was jangan-jangan saya jadi korban penipuan, tapi setelah saya tunggu, buku tersebut dikirim dan sampai di tempat saya dengan selamat.